KULIAH DI BROADCAST & JURNALISTIK
Setiap hari otak dan pikiran kita terus disuguhi dengan berbagai peristiwa atau kejadian di dunia yang dapat dengan mudah kita dapatkan melalui media televisi, radio, dan berbagai media massa lainnya. Berita mengenai bencana angin tornado di Amerika, perang Irak yang tiada akhir, atau berita politik di Indonesia yang semakin carut marut dapat kita peroleh dengan mudah dari media massa. Tapi, siapakah orang-orang yang paling penting dalam kejadian-kejadian tersebut? Adalah para pekerja media; wartawan, reporter, pembaca berita, dan berbagai unsur lainnya. Tampil di layar televisi sambil menyampaikan kejadian yang sedang terjadi kepada para pemirsanya merupakan tugas yang terlihat menyenangkan, tapi juga tidak mudah. Walaupun begitu, ternyata tidak sedikit orang yang ingin mendalami bidang ini. Bidang broadcasting, yang pernah saya alami saat saya masih duduk di bangku SMA. Mendengar penyiar radio favorite saya di gelombang radio kesayangan, juga menonton penyiar berita di TV. Ketika itu saya berpikir, saya ingin seperti mereka. Akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di bidang broadcasting dan meneruskannya di bidang jurnalistik.
Kuliah pada kedua bidang ini merupakan pengalaman yang berharga bagi saya. Namun, saya sempat berpikir, untuk apa ya kuliah di jurusan broadcating atau jurnalistik selama bertahun-tahun jika semua orang dari berbagai kalangan, jurusan/bidang studi bisa jadi wartawan? Padahal sebetulnya dengan mengikuti training dalam periode tertentu saja, seseorang sudah bisa mendapatkan ilmu dan pelatihan menjadi seorang wartawan. Jadi, untuk apa saya kuliah 3 tahun di bidang broadcasting dan 2 tahun di bidang jurnalistik?
Pernyataan negatif itu memang sempat ada di pikiran saya. Tapi saya tidak pernah menyesali hal itu. Memang banyak kelebihan, keuntungan, dan pengalaman bagi orang-orang yang studi pada bidang ini, yang tentunya tidak didapat bagi orang lain. Saat kuliah di jurusan Broadcasting saya banyak mendapatkan mata kuliah seperti Announcing, Komunikasi Massa, Manajemen media elektronika, Pengatar jurnalisme, Pemulisan naskah siaran dan masih banyak lagi. Bahkan saya banyak belajar dan dilatih bagaimana teknik wawancara, reportase, membuat iklan, feature dan documentary, talk show, dan masih banyak lagi. Tentu saja yang saya dapat tidak hanya sekedar teori-teori yang disampaikan di kelas tapi juga disertai dengan berbagai praktik. Pengalaman yang menyenangkan misalnya saat membuat sebuah siaran radio dan televisi. Dimana kami semua – mahasiswa broadcasting, bekerja sama dalam sebuah tim dan berperan sebagai pekerja media. Bekerja dalam sebuah struktur yang dikelola bersama.

Praktik Jurnalisme televisi, Jatinagor (Broadcasting, Fikom Unpad)
Praktik Kerja Lapangan/Job Training
Ada satu mata kuliah atau kegiatan yang wajib dilikutin mahasiswa pada saat semester akhir sebelum akhirnya laporan dari praktik kerja ini menjadi bahan untuk kita membuat Tugas Akhir (TA). Istilah-nya beda2. Ada yang namanya “PKL”, Praktik Kerja”, “Magang”,“KP” dan ada Istilah yang rada kerenan lagi, yaitu “Job Training”. Kesemuanya itu punya arti yang sama yaitu sebuah penugasan bagi mahasiswa pada sebuah Instansi selama kurun waktu tertentu, yang bertujuan agar mahasiswa mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam dunia kerja. Tips saat sedang melakukan PKL, bawa diri dengan baik, kerjakan perintah atau tugas dengan sebaik-baiknya, jaga sikap, disiplin dan menciptakan “Impresi” yang baik dimata banyak orang bisa jadi bekal kita kedepan.
Sidang Tugas Akhir dan Wisuda

Ketika yudisium, bersama puluhan teman lainnya, mengikuti sidang tugas akhir (TA).
Kuliah broadcasting apalagi program Diploma III tentu ada tugas akhir yang harus diselesaikan di akhir semester. Tugas akhir ini merupakan laporan dari praktik kerja kita selama job training di media. Nantinya kita juga diberikan dosen pembimbing layaknya skripsi. Setelah proses yang telah di lalui dalam pengerjaan TA, tentunya tahap akhir adalah “sidang”. Beberapa dosen penguji nantinya akan meminta pertanggungjawaban atas TA yang telah kita kerjakan. Pada hari itu juga tentu akan langsung diumukan yudisium yang menentukan lulus tidaknya kita dan berhak mendapatkan gelar A.md. Tahap akhir dari perkuliahan selama 3 tahun tersebut tentunya di akhiri dengan prosesi wisuda.
Kuliah di Jurusan Jurnalistik
Selanjutnya saya melanjutkan studi saya untuk mengambil gelar Sarjana (S1) di jurusan jurnalistik, Fikom Unpad. Sama halnya dengan broadcasting, saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa disini. Saya banyak mempelajari segala hal tentang dunia jurnalistik, Teori juga praktik. Misalnya seperti mempelajari bahasa jurnalistik, bagaimana membuat feature yang bernilai dan enak untuk dibaca dan bagaimana membuat pelaporan mendalam.
Selain itu yang juga menyenangkan adalah praktik jurnalisme foto dimana melatih kami menjadi seorang wartawan foto yang peka terhadap keadaan sekitar sehingga mendapatkan hasil foto jurnalistik yang bernilai, kami juga memepelajari hukum etika pers yang kami jadikan pedoman dalam proses jurnalistik.
Ada juga beberapa kegiatan yang difasilitasi pihak kampus, yaitu studi tour ke sejumlah media massa. Berikut foto-foto kegiatan ketika studi tour ke Kantor TV One Jakarta.

Saat Studi Tour ke Kantor TV One, Jakarta (30/04/08)

Berlagak sebagai presenter berita TV, Saat studi tour ke Studio TV One, Jakarta (30/04/08).
Selain di D3, program S1 pun mewajibkan mahasiswa untuk melakukan praktik kerja di akhir semester. Setelah semua persyaratan seperti kelengkapan SKS (Sistem Kredit Semester), dan lainnya kemudian dilakukan pula skripsi, juga sidang yang terdiri dari sidang skripsi, dan sidang komphrehensif. Pada akhirnya, saya telah menyelesaikan Kuliah saya selama 3 tahun di jurusan broadcasting dan 2 tahun di jurusan jurnalistik. Setelah melalui proses pembelajaran yang cukup panjang tersebut tentu saja harapan saya bisa menjadi seorang pekerja media. Bagi Anda yang ingin menjadi pekerja media, memang tidak ada salahnya belajar di jurusan ini. Mendalami dunia broadcasting dan jurnalistik seutuhnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar